Masalah yang terjadi apabila kita selalu mencoba untuk menyenangkan setiap orang adalah pada akhirnya ada nilai-nilai dalam hidup kita yang harus kita kompromikan. Contoh, ada teman saya yang tidak merokok. Hanya karena dia ingin merasa diterima oleh kelompoknya, dia terpaksa mengorbankan nilai-nilai yang dia miliki daripada dikatakan banci dan ditolak serta dimusuhi oleh kelompok tersebut. Ada lagi teman saya yang suka membantu dan menolong orang lain. Teman saya ini dikenal suka meminjamkan uang kepada siapa pun yang membutuhkan. Suatu ketika keadaan dia sendiri juga memang lagi kurang baik tetapi hanya karena dia ingin tetap disukai oleh teman-temannya, dia nekat mengorbankan keuangan untuk keluarganya sendiri dan tetap meminjamkan uang kepada temannya yang meminjam. Saya sendiri terpaksa harus menolak dengan halus ajakan-ajakan dari orang lain yang mana tidak sesuai dengan nilai-nilai yang saya miliki. Saya tidak peduli andai kata mereka menjadi marah dan tidak lagi menyukai saya karena orang lain pun harus belajar bahwa setiap kita punya nilai-nilai yang harus dihargai. Di dalam menolong dan membantu orang lain pun, ada masa-masa dimana kita harus berkata tidak bukan karena kita tidak mau menolong tetapi karena tidak mungkin kita mengorbankan keluarga kita dan emosi kita hanya karena orang tersebut sudah terbiasa mendengar perkataan "ya" dari kita. Belajarlah untuk tidak hidup untuk menyenangkan setiap orang  apalagi jika sampai harus mengorbankan emosi dan nilai-nilai yang kita miliki.

Paulus Darmawan
Konsultan Asset and Purpose Coach
081958888877

Komentar

Postingan populer dari blog ini